3.12.2009

12 KEJAHATAN YAHUDI DALAM KITAB SUCI..




Idea mendirikan negara Yahudi dalam perkembangan gerakan Zionis, sebenarnya banyak dipengaruhi oleh Theodore Herzl. Dalam tulisannya, Der Jadenstaat (Negara Yahudi), dia mendorong organisasi Yahudi dunia untuk meminta persetujuan Turki Usmani sebagai penguasa di Palestin agar diizinkan membeli tanah di sana. Kaum Yahudi hanya diizinkan memasuki Palestin untuk melaksanakan ibadah, bukan sebagai komuniti yang mempunyai misi politik (lihat: Palestine and The Arab-Israeli Conflict, 2000: 95). Keputusan ini menggerakkan gerakan Zionis radikal. Bersamaan dengan semakin melemahnya pengaruh Turki Usmani, para imigran Zionis berdatangan setelah berhasil membeli tanah di Palestina utara. Imigrasi besar-besaran ini pun berubah menjadi penjajahan tatkala mereka berhasil menguasai ekonomi, sosial dan politik di Palestin dengan sokongan Inggeris (Israel, Land of Tradition and Conflict, 1993:27).

Berakhirnya Perang Dunia I, Inggris berhasil menguasai Palestin dengan mudah. Sherif Husein di Mekah yang dilobi untuk memberontak kekuasaan Turki juga meraih kejayaan. (1948 and After: Israel and Palestine, 1990:149). Rakyat Palestin semakin terdesak dan menjadi sasaran pembantaian. (2000:173). Gerakan Zionis terus berlanjut, 360 kampung dan 14 bandar yang didiami rakyat Palestin dimusnahkan dan lebih 726.000 nyawa terpaksa dikorbankan. Akhirnya pada Jumat, 14 Mei 1948, negara baru Israel dideklarasikan oleh Ben Gurion, bertepatan dengan 8 jam sebelum Inggeris dijadual meninggalkan Palestin. Untuk strategi mempertahankan keamanannya di masa berikutnya, Israel terus memujuk AS hingga berhasil mendapat pinjaman 100 juta U$D untuk menjanakan senjata nuklear mereka.

Elisabeth Diana Dewi dalam karya ilmiahnya, The Creation of The State of Israel menghuraikan bahawa secara falsafah, negara Israel dibentuk berdasarkan tiga keyakinan yang tidak boleh dipertanyakan: (a) tanah Israel hanya diberikan untuk bangsa pilihan Tuhan sebagai bahagian dari Janji-Nya kepada mereka. (b) pembentukan negara Israel modern adalah proses terbesar dari penyelamatan tanah bangsa Yahudi. (c) pembentukan negara bagi mereka adalah penyelesaian atas sejarah penderitaan Yahudi yang berjuang dalam keadaan bercerai-berai (diaspora). Maka, merebut kembali seluruh tanah yang dijanjikan dalam Bibel adalah setaraf dengan penderitaan mereka selama 3000 tahun. Oleh sebab itu, semua bangsa bukan Yahudi yang hidup di tanah itu adalah perampas dan layak untuk dibinasakan.

Yahudi dalam Al-Quran

Fakta fenomena saat ini yang menggambarkan kebongkakkan, kezaliman dan penindasan Yahudi terhadap kaum muslimin adalah hikmah yang harus diambil dari Firman-Nya: Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: “Sesungguhnya kamu akan membuat kerosakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.” (QS.17:4). Dalam tafsir Jalalayn dijelaskan bahwa maksud fil ardhi dalam ayat itu adalah bumi Syam yang meliputi Suriah, Palestin, Lebanon, Jordan dan sekitarnya.

Pembunuhan bukan hal asing dalam sejarah Yahudi. Bahkan nabi-nabi mereka, seperti Nabi Zakariya dan Nabi Yahya pun dibunuh. Mereka juga mengira telah berhasil membunuh Nabi Isa dan bangga atas usahanya. Tapi Al-Quran membantahnya (QS.4:157). Inilah di antara makna bahwa yang paling keras permusuhannya terhadap kaum beriman ialah orang Yahudi dan musyrik (QS. 5:82).

Penolakan janji Allah (QS. 5:21-22) yang memastikan kemenangan jika mahu berperang bersama Nabi Musa, membuktikan sebenarnya Yahudi adalah bangsa penakut, terdesak, tamak terhadap dunia dan lebih memilih hidup hina daripada mati mulia. Bahkan QS. 5:24 menggambarkan bahwa mereka tidak perlu tanah yang dijanjikan dan tidak ingin merdeka selama masih ada sekelompok orang kuat yang tinggal di sana. Lalu mereka meminta Nabi Musa dan Tuhannya berperang sendiri.

Oleh karena itu Al-Quran menggambarkan bahawa kerasnya batu tidak boleh mengimbangi kerasnya hati kaum Yahudi. Sebab masih ada batu yang terbelah lalu keluar mata air darinya dan ada juga yang meluncur jatuh kerana takut kepada Allah (QS. 2:74). Keras hati kaum Yahudi ini di antaranya disebabkan hobi mereka mendengarkan berita dusta dan makan dari usaha yang diharamkan (QS. 5:24).

Dua Belas Kejahatan Yahudi

Dalam buku Qabaih al-Yahud dijelas 12 kejahatan Yahudi yang termaktub dalam Al-Quran. Kejahatan itu adalah sebagai berikut:

1. Menuduh Nabi Musa mempunyai penyakit kusta kerana tidak mahu mandi bersama mereka. (QS. 33:69)

2. Enggan melaksanakan Taurat, sehingga Allah mengangkat gunung Tursina untuk mengambil perjanjian yang teguh. (QS.2:93)

3. Tidak mahu beriman kecuali jika melihat Allah langsung. (QS. 2:55 dan 4:153)

4. Mengubah perintah agar masuk negeri yang dijanjikan seraya bersujud dan mengucapkan hithah, yakni memohon ampunan. Tapi mereka mengganti perintah itu dengan cara melata di atas anusnya dan mengatakan hinthah, yakni sebutir biji di rambut. (QS. 2:58-59)

5. Menuduh Nabi Musa mengolok-olok mereka saat mereka disuruh menyembelih sapi betina. (QS. 2:67)

6. Menulis Alkitab dengan tangan mereka, lalu mengatakan ini dari Allah. (QS. 2:79)

7. Memutar-belitkan lidahnya untuk menyakinkan bahawa yang dibacanya itu adalah wahyu yang asli. (QS. 3:78)

8. Mengubah Firman Allah. (QS.2:75)

9. Menyembah patung sapi saat ditinggal Nabi Musa mengambil Taurat. (QS.2: 51 dan 92)

10. Mengatakan Tangan Allah terbelenggu. (QS.5:64)

11. Menuduh Allah itu faqir. (QS. 3:181)

12. Menyuruh Nabi Musa dan Tuhannya berperang untuk mereka (QS.5:24)

Di samping itu, sosok nabi yang seharusnya dijadikan suri tauladan, justru dinistakan. Nabi Ibrahim dalam Kejadian pasal 12:10-16 dan 20:1-14, dikisahkan sebagai orang yang hina, menjijikkan dan rakus harta benda. Beliau dituduh menjual isterinya yang cantik demi meraih keuntungan. Kitab suci mereka tidak pernah menceritakan beliau sebagai Nabi pemberani yang menghancurkan patung meskipun harus dilemparkan kedalam api, menyeru ayah dan kaumnya meninggalkan kemusyrikan. Kisah memilukan juga menimpa Nabi Luth. Dalam Kejadian Pasal 19:30-38, beliau dikisahkan menzinahi kedua putrinya dalam keadaan mabuk.

Islam adalah musuh permanen bagi Yahudi dan Nasrani. Sebab Islam adalah satu-satunya agama yang kitab sucinya mengoreksi langsung kesalahan dua agama itu. Ibarat seorang adik, ia berani membongkar kejahatan kedua kakaknya. Oleh sebab itu, kedengkian mereka tidak akan padam dan masih eksis dalam kajian-kajian mereka. Contoh kedengkian intelektual ini seperti klaim bahwa Al-Quran banyak dipengaruhi kosa kata Ibrani, seperti diungkapkan Adnin ArmasMetodologi Bibel dalam Studi Al-Quran. Klaim ini dicetuskan oleh Abraham Geiger (1810-1874), seorang rabi dan pendiri Yahudi Liberal di Jerman dalam karyanya, Apa yang telah Muhammad pinjam dari Yahudi? dalam bukunya

Jauh sebelumnya, Imam Syafi’i telah menolak tudingan semisal itu dan menguatkan bahwa Al-Quran diturunkan dalam bahasa Arab. Sebab semua lafadz dalam Al-Quran mustahil tidak dipahami oleh semua orang Arab, meskipun sebagian lafadz itu ada yang tidak dimengerti oleh sebagian orang Arab. Hal ini mengingat luasnya samudera bahasa Arab, bukan karena kata itu tidak berasal dari bahasa Arab. Karena kata-kata yang dituduhkan asing itu telah menjadi bahasa Arab, dikenal dan telah digunakan oleh masyarakat Arab sebelum turunnya Al-Quran.

Anehnya, virus Geiger kini berkembang subur di sebagian umat. Pengacauan studi Islam dan maraknya franchise-franchise hermeneutika untuk menafsirkan Al-Quran di sebagian institusi pendidikan tinggi Islam sangat potensial melemahkan akidah dan ukhuwah. Fenomena ini perlu dipertimbangkan para tokoh umat di samping fatwa tentang pemboikotan produk Israel dan Amerika.

3.11.2009

TAJ MAHAL, SYMBOL OF LOVE....




Taj Mahal is regarded as one of the eight wonders of the world, and some Western historians have noted that its architectural beauty has never been surpassed. The Taj is the most beautiful monument built by the Mughals, the Muslim rulers of India. Taj Mahal is built entirely of white marble. Its stunning architectural beauty is beyond adequate description, particularly at dawn and sunset. The Taj seems to glow in the light of the full moon. On a foggy morning, the visitors experience the Taj as if suspended when viewed from across the Jamuna river.

Taj Mahal was built by a Muslim, Emperor Shah Jahan (died 1666 C.E.) in the memory of his dear wife and queen Mumtaz Mahal at Agra, India. It is an "elegy in marble" or some say an expression of a "dream." Taj Mahal (meaning Crown Palace) is a Mausoleum that houses the grave of queen Mumtaz Mahal at the lower chamber. The grave of Shah Jahan was added to it later. The queen’s real name was Arjumand Banu. In the tradition of the Mughals, important ladies of the royal family were given another name at their marriage or at some other significant event in their lives, and that new name was commonly used by the public. Shah Jahan's real name was Shahab-ud-din, and he was known as Prince Khurram before ascending to the throne in 1628.

Taj Mahal was constructed over a period of twenty-two years, employing twenty thousand workers. It was completed in 1648 C.E. at a cost of 32 Million Rupees. The construction documents show that its master architect was Ustad ‘Isa, the renowned Islamic architect of his time. The documents contain names of those employed and the inventory of construction materials and their origin. Expert craftsmen from Delhi, Qannauj, Lahore, and Multan were employed. In addition, many renowned Muslim craftsmen from Baghdad, Shiraz and Bukhara worked on many specialized tasks.

The Taj stands on a raised, square platform (186 x 186 feet) with its four corners truncated, forming an unequal octagon. The architectural design uses the interlocking arabesque concept, in which each element stands on its own and perfectly integrates with the main structure. It uses the principles of self-replicating geometry and a symmetry of architectural elements.

Its central dome is fifty-eight feet in diameter and rises to a height of 213 feet. It is flanked by four subsidiary domed chambers. The four graceful, slender minarets are 162.5 feet each. The entire mausoleum (inside as well as outside) is decorated with inlaid design of flowers and calligraphy using precious gems such as agate and jasper. The main archways, chiseled with passages from the Holy Qur’an and the bold scroll work of flowery pattern, give a captivating charm to its beauty. The central domed chamber and four adjoining chambers include many walls and panels of Islamic decoration.

The mausoleum is a part of a vast complex comprising of a main gateway, an elaborate garden, a mosque (to the left), a guest house (to the right), and several other palatial buildings. The Taj is at the farthest end of this complex, with the river Jamuna behind it. The large garden contains four reflecting pools dividing it at the center. Each of these four sections is further subdivided into four sections and then each into yet another four sections. Like the Taj, the garden elements serve like Arabesque, standing on their own and also constituting the whole.

3.10.2009

SALADIN THE GREAT......


Saladin (1137 -1193) ('Salah Ad-din Yusuf Ibn Ayyub) founded the ethnically Kurdish Ayyubid dynasty of Egypt and Syria. He was also a renowned leader in the Crusades for his military prowess against the Crusaders and his honorable mercy to them.

Rise to power
He was born into a Kurdish family at Tikrit on the river Tigris. After an initial military education under the command of the Seljuk statesman and soldier Shirkuh, Saladin defended Egypt against the Crusaders and abolished the Fatimid caliphate in 1171. He took power in Egypt with the title of sultan, though many Seljuks refused to serve under a Kurd. His position was tenuous at first, as no one expected him to last long in Egypt where there had been many changes of government in previous years due to a long line of underage caliphs. As the leader of a foreign army from Syria, he also had no control over the Egyptian army, which was led by the now otherwise powerless caliph.

With his brothers, Saladin turned Egypt essentially into a vassal state of his own family, against the wishes of Nur ad-Din who had sent Shirkuh and Saladin to Egypt in the first place. He also restored Sunnism in Egypt.

Fighting the Crusaders
On two occasions, in 1171 and 1173, Saladin retreated from an invasion of the Kingdom of Jerusalem. These had been launched by Nur ad-Din, and Saladin hoped that the kingdom would remain intact as a buffer state between Egypt and Syria, until Saladin could gain control of Syria as well. Both Nur ad-Din and Saladin were planning a war against each other when Nur ad-Din died in 1174. Saladin then marched on Damascus, and was welcomed into the city. Aleppo and Mosul, on the other hand, the two other largest cities that Nur ad-Din had ruled, were never taken, but Saladin managed to impose his influence and authority on them in 1176 and 1186 respectively. While besieging Aleppo on May 22, 1176 the "Assassins" attempted to murder him.

While Saladin consolidated his power in Syria, he generally left the Crusader kingdom alone, although he was usually victorious when he met the Crusaders in battle. One exception was the Battle of Montgisard in 1177, although he soon recovered and defeated the Crusaders at the Ford of Jacob's Daughters in 1179. However, the Crusaders repeatedly provoked him. Raynald of Chatillon, in particular, harassed Muslim trading and pilgrimage routes, and threatened to attack Mecca with a fleet on the Red Sea. In July of 1187, Saladin invaded the Kingdom of Jerusalem and annihilated the Crusader army at the Battle of Hattin. Saladin captured and executed Raynald; he also captured King Guy. He then recaptured Jerusalem on October 2, 1187, after 88 years of Crusader rule. Soon he had taken back every Crusader city except Tyre.

Hattin and the fall of Jerusalem prompted the Third Crusade. This Crusade took back Acre, and Saladin was defeated by King Richard I of England at the Battle of Arsuf in 1191. Saladin's relationship with Richard was one of mutual respect as well as military rivalry. When Richard was wounded, Saladin even offered the services of his personal physician; at Arsuf, when Richard lost his horse, Saladin sent him two replacements. There were even plans to marry Richard's sister to Saladin's brother. The two came to an agreement over Jerusalem in 1192, whereby it would remain in Muslim hands but would be open to Christian pilgrimages.

Not long after Richard's departure, Saladin died in 1193 at Damascus, where his tomb is now a major tourist attraction.

Recognition
Despite his fierce opposition to the Christian powers, Saladin achieved a great reputation in Europe as a chivalrous knight, so much so that there existed by the 14th century an epic poem about his exploits, and Dante included him among the virtuous pagan souls in Limbo.

The name Salah ad Din means "Light of the Faith", "Righteousness of the Faith" or "Weapon of the Faith", and through the ages Saladin has been an inspiration for Muslims in many respects. A province centered around Tikrit in modern Iraq, Salah ad Din, is named after Saladin.

BEZA ANTARA SUKA DAN CINTA.....


Di hadapan orang yang kita cinta, hati kita akan
berdegup kencang. Tapi di hadapan orang yang kita
suka, hati kita akan gembira.


Di hadapan orang yang kita cinta, musim
sentiasa berbunga-bunga. Di depan orang yang kita
suka, musim itu cuma berangin sahaja.


Jikalau kita lihat di dalam mata orang yang
kita cinta, kita akan kaku. Tapi jika kita melihat
ke dalam mata orang yang kita suka, kita akan
tersenyum.


Di depan orang yang kita cinta, kita menjadi
malu. Di depan orang yg kita suka, kita akan
tunjukkan imej yang sebenar.


Di depan orang yang kita cinta, lidah kelu untuk
berkata-kata. Di depan orang yang kita suka, kita
akan bebas berkata apa saja.


Kita tidak akan merenung mata orang yang kita
cinta. Tapi kita akan selalu merenung mata orang
yang kita suka.


Bila orang yang kita cinta menangis, kita akn
turut jua menangis. Bila orang yang kita suka
menangis, kita akan cuba untuk membuat dia gembira.


Perasaan cinta bermula dari kata. Perasaan suka
bermula dari telinga. Jadi, jikalau kita berhenti
menyukai seseorang yang kita suka umpama kita
membuang telinga kita. Tapi jika cuba menutup mata
cinta berbuah menjadi airmata. Setiap orang yang
hidup akan mengalami ini dalam hidup mereka.

3.09.2009

Dance Upon The wind.....



I wasn't looking for it, but some how it came, and found me.
Before I had a chance to react, it wrapped it's warmth around me.
Like a thief in the night, it has come and gone.
I have nothing, but that vision to reflect upon.

Until chance comes again, I'll let my thoughts dance upon the wind.
All day long, in my mind, I walk love's lonely street.
Like a tired man that longs to sit, but just can't find a seat.
Then, there it was again, up ahead, to light my way.

Only to vanish once more, just like all my yesterdays.
Until chance comes again, I'll let my thoughts dance upon the wind.
I don't know where I'm going, and where I've been isn't much to speak of.
I just know my heart is always showing, leading me to some far off love.

Just when I give up the fight.
Here it comes to make the bad things good, and the wrong things right.
Only to leave me lost and lonely again.
Drifting away as my thoughts dance upon the wind.

It has a name, I think they call it friend.



MOHAMAD IHSAN BIN RAMLI @SAMSONZ

3.08.2009

Mimar Koca Sinan , 'The Islam Great Architect''...




Sinan is considered the greatest Ottoman architect of the Ottoman Empire’s Architectural heritage. It is generally assumed that Sinan was born in the year 1490. It is also assumed that he spent his youth in the village of Agirnas near Kayseri until conscription (devsirme) to the “masters of carpenters”. At age 22, Sinan is then recruited into the Corps of Ottoman Standing Troops (Janissary). During this military tour he travels widely throughout the empire, as far as Baghdad, Damascus, Persia and Egypt. In his own words he informs us about his observations:

“I saw the monuments, the great ancient remains. From every ruin I learned, from every building I absorbed something.”

Due to Sinan’s rising reputation, a flood of royal as well as individual clients produces an unprecedented building boom that changes the Istanbul landscape to what today the Turks and people from all over the world consider the hallmark of this great city’s image. Under Sultan Suleyman, Sinan is elevated to the position of State Architect, which he holds for a decade. :

The legendary stature of Suleyman is realized in what is commonly called the “crown on the hill”. Dominating the Bosporus and the Golden Horn, the silhouette of the Suleymaniye, with its slender minarets and lofty dome, is one of the defining features of Istanbul. Almost 10 years in the making, Sinan master plans, designs and builds the “Suleymaniye Kulliye” (a complex of charitable buildings) commissioned by the Sultan on a site overlooking the Golden Horn and Pera. The Kulliye covers almost 25 acres and includes in addition to the large mosque (basilica plan), four schools (medreses), a hospice, public baths (hamam), a hospital & dispensary, bookshops, a library, the Sultans’ tomb (turbe) and the worlds first teaching asylum (bimarhane). :

One of the truly unique urban Mosque and charitable building project is commissioned by the Grand Vizier and called after his name, the Sokollu Mehmet Pasha Mosque Complex (1571-72) in the Kadirga Liman quarter, location of the former gate (Kumkapi), which protected the harbor. The approach to this neighborhood complex is through descending narrow crooked lanes. The irregular site drops over 56 feet and presents a serious urban planning challenge. Sinan’s indigenous talent for taking advantage of the lay of the land is evident from the respect for scale and the ingenuity and delightful changes in views one experiences accessing any one of the number of entries to this complex. :

During the construction of the Sokollu Sinan receives a great deal of pressure from Sultan Selim II, son and successor to Sultan Suleyman, to progress what is to be Sinan’s monumental masterpiece, The Selimiye Complex in Edirne (1568-74). As described …“tall minarets announce the city of Edirne from its endless landscape and from as far as the eye can see. The mosque dominates and crowns the highest elevation, looking down on a city articulated by domes and minarets of other massive buildings.” :

It is said that in Istanbul monuments grow from the city but the Selimiye grows from the land. The dome is of the same diameter as Hagia Sophia but is higher. The pencil-shaped minarets, grooved to express verticality, are some of the tallest ever built (230 feet from ground to finial). Sinan used these minarets as buttressing piers. The mosque plan, like the Sehzade Mosque, comprises two equal parts, one open (the spacious court) and one covered (the mosque). “The superb quality of the exterior does not adequately prepare one for the breathtaking spaciousness and sheer poetry of space and light within”. Edirne has suffered through many earthquakes but none have harmed this monument. Sinan’s crowning glory is summed up in this project through its graceful synthesis of the exterior with and ideal spatial interior. :

The few prominent projects presented here represent only a small part of this great architect’s voluminous design and construction accomplishments throughout the Empire. It is believed that Sinan’s total works encompass over 360 structures which included 84 major mosques, 51 small mosques (mescit), 57 religious schools (medreses), 7 seminaries, 22 mausoleums (turbe) 17 care facility, 3 asylums, 7 aqueducts, 46 inns, 35 palaces and mansions and 42 public baths. :

Sinan died in 1588 and was buried in a modest tomb, which he designed for himself at the rear of his garden near the Suleymaniye Mosque in Istanbul

Reference: Stierlin, Henri, Turkey From the Seljuk’s to the Ottomans, Koln: Tascen, 1998.

By mid-life Sinan acquires a reputation as a valued military engineer and is brought to the attention of Sultan Suleyman (1520-66) who in 1537 appoints Sinan (aged fifty) as head of the office of royal architects. The sultan, upon the death of his favorite son Prince Mehmet, orders Sinan to design and construct a royal mosque. Challenged by the works of his predecessors and the majesty of Hagia Sophia, Sinan creates the Sehzade Mosque, one of his first masterpieces and is considered one of the most remarkable of buildings to this day.

KISAH ASHABUL KAHFI...


Lokasi Gua Ashabul Kahfi terletak kira-kira 7km dari pusat bandar Amman, Jordan. Kawasan ini suatu ketika dahulu dikenali dengan Ar-Raqim kerana terdapat kesan tapak arkeologi yang bernama Khirbet Ar-Raqim di kawasan tersebut. Perkataan Ar-Raqim juga disebut di dalam Al-Quran dan Ahli Tafsir menafsirkan Ar-Raqim sebagai nama anjing dan ada yang menyatakan ia sebagai batu bersurat.

Kahf Ahlil Kahf merupakan lokasi sejarah yang membuktikan kebenaran kisah di dalam Al-Quran iaitu di dalam Surah Kahfi mulai ayat 9 hingga 26. Ayat di dalam Surah tersebut menceritakan bagaimana 7 orang pemuda yang beriman kepada Allah melarikan diri ke sebuah gua dan Allah menidurkan mereka selama 309 tahun Qamariah (300 tahun Shamsiah) sehingga mereka tidak dapat dibangunkan oleh suara apa sekalipun.

Kisah 7 pemuda ini bermula apabila mereka berhadapan dengan raja yang zalim dan mengakui bahawa mereka hanya beriman kepada Allah yang menguasai langit dan bumi. 7 orang pemuda tersebut melarikan diri dari raja yang zalim bersama seekor anjing mereka ke sebuah gua dan bersembunyi di situ lalu mereka ditidurkan oleh Allah selama 309 tahun Qamariah.

Apabila mereka bangun, salah seorang dari mereka keluar untuk membeli makanan dan mendapati zaman tersebut telah berubah dari zaman mereka memasuki gua. Ini disedari apabila wang yang mereka gunakan sudah tidak laku pada zaman tersebut (zaman mereka dibangkitkan).

Pemuda tersebut kembali ke gua dan pemuda-pemuda tersebut dimatikan oleh Allah di dalam gua tersebut.

Ahli sejarah Islam dan barat telah banyak menjalankan kajian di manakah tempat berlakunya kisah 7 pemuda tersebut ditidurkan oleh Allah dalam tempoh masa yang lama. Para pengkaji Islam menjadikan Al-Quran sebagai sumber rujukan manakalan penganut kristian mempercayai kisah ini berlaku dan menjalankan kajian mereka dari kitab bible. Pelbagai hasil kajian, pandangan telah diberikan dalam menyatakan bilakah kisah ini berlaku? Di manakah ia berlaku? Persoalan-persoalan ini telah cuba dikupas sejak zaman berzaman dan turut dibincangkan oleh 'Alim Ulama terdahulu dan dibentangkan di dalam kitab-kitab tulisan mereka.

Bilakah ia berlaku?
Pandangan pertama menyatakan kisah ini berlaku pada zaman maharaja Rum Daqyanus atau dikenali sebagai Decius yang menguasai Amman dan memerintah sekitar tahun 249-251 Masihi. Daqyanus terkenal sebagai maharaja yang amat memusuhi agama Nasrani dan menyeksa pengikut-pengikutnya. Pemuda-pemuda tersebut dikatakan bangun ketika zaman Theodicius II yang memerintah antara tahun 408 sehingga 521 Masihi.

Pandangan kedua berpendapat bahawa kisah ini telah berlaku pada zaman penguasaan Maharaja Trajan. Manuskrip sejarah membuktikan bahawa diktator ini menyembah berhala dan membunuh sesiapa sahaja yang menentang tuhan-tuhannya sehinggakan Trajan mengeluarkan peraturan berhubung dengan perkara tersebut. Siapa yang beriman selain dari tuhan yang dia sembah, mereka akan dibunuh. Tempoh penguasaan Trajan adalah di antara tahun 98-117 masihi. Pemuda-pemuda beriman tersebut dikatakan bangun dari tidur ketika zaman Theodicius yang memerintah antara tahun 408-450 masihi.

Di manakah ia berlaku?
Terdapat pandangan yang mengatakan bahawa kisah ini berlaku di Turki, Jordan, Syria, Arab Saudi dan Sepanyol. Di Turki sahaja terdapat 4 lokasi dikatakan peristiwa itu berlaku (Ephesus, Tarsus, Kahramanmaras dan Mardin). Penulis telah berpeluang menziarahi 3 lokasi di mana terdapatnya Gua Ashabul Kahfi iaitu di Abu Alanda, Jordan. Ephesus, Turki dan Jabal Qassiyun, Syria.

Apa yang boleh penulis simpulkan hasil dari bacaan, pemerhatian di lokasi-lokasi tersebut dua lokasi di Ephesus dan Jabal Qassiyun tidak banyak membuktikan bahawa di situ berlakunya peristiwa tersebut. Bukti yang penulis maksudkan ialah dari ciri-ciri gua yang diterangkan di dalam ayat Al-Quran. Berbeza dengan gua yang terdapat di Abu Alanda, Jordan. Ciri-ciri seperti yang dikisahkan di dalam Al-Quran agak bertepatan. 3 ciri dari ayat Al-Quran yang menjadi perhatian penulis ialah :

Pertama : Firman Allah di dalam Surah Kahfi ayat 17-

17. Dan Engkau akan melihat matahari ketika terbit, cenderung ke kanan dari gua mereka; dan apabila ia terbenam, meninggalkan mereka ke arah kiri, sedang mereka berada Dalam satu lapangan gua itu...

Lokasi Gua Ashabul Kahfi di Abu Alanda, Jordan terdapat sebuah lubang dari atas gua yang memasuki cahaya ketika matahari terbit dan ketika terbenam matahari berada dari arah pintu gua.

Kedua : Firman Allah di dalam Surah Kahfi ayat 21

21. ... setelah itu maka (sebahagian dari) mereka berkata: "Dirikanlah sebuah bangunan di sisi gua mereka, Allah jualah Yang mengetahui akan hal ehwal mereka". orang-orang Yang berkuasa atas urusan mereka (pihak raja) pula berkata: "Sebenarnya Kami hendak membina sebuah Masjid di sisi gua mereka".

Di atas Gua Ashabul Kahfi di Abu Alanda terdapat rumah ibadat yang dibina ketika zaman tersebut. Rumah ibadat yang dimaksudkan adalah rumah ibadat penganut nasrani. Ketika zaman kerajaan Umawiah, rumah ibadat tersebut telah dijadikan masjid.


Ketiga : Firman Allah di dalam Surah Kahfi ayat 17

17. ..sedang mereka berada dalam satu lapangan gua itu.

Bentuk gua yang terdapat di Abu Alanda adalah luas dan lapang serta tidak dalam.


Bukti dari kesan sejarah dan arkeologi

Beberapa bukti telah dikenalpasti dari kesan-kesan tinggalan sejarah dan arkeologi bahawa gua yang terdapat di Abu Alanda, Jordan merupakan gua di mana berlakunya peristiwa tersebut.

1. Terdapat tulisan pada lengkungan pintu di dinding sebelah Timur yang menyatakan 'Masjid diperbaharui pada tahun 117 hijrah yang merujuk kepada zaman Hisham bin Abdul Malik bin Marwan. Ini membuktikan bahawa ketika era kerajaan Umawiah mereka sudah memperharui masjid yang sebelum itu menjadi rumah ibadat nasrani. Kesan yang boleh dilihat ialah binaan mihrab (petunjuk arah kiblat) yang terdapat di atas gua tersebut.

2. Tulisan khat Kufi turut ditemui yang mengisyaratkan bahawa masjid kedua di Ashabul Kahfi diperbaharui pada zaman Khomarumiah bin Ahmad Tholun dari kerajaan Abasiah. Masjid kedua yang dimaksudkan ialah masjid yang dibina berhadapan dengan gua Ashabul Kahfi setelah masjid pertama diwujudkan di atas gua ketika zaman Umawiah.

3. Kesan Nawawis di dalam gua. Nawawis di dalam Mu'jam Wasit (m/s 962) memberi erti kubur orang nasrani yang diletakkan mayat di dalamnya. Pada Nawawis tersebut terdapat bintang segi lapan yang membuktikan tanda zaman kerajaan Rum-Byzantium pada kurun ke-3 masihi. Menjadi adat pada ketika itu, mayat-mayat nasrani akan dikuburkan di dalam bekas batu. Ini tidak mustahil bahawa mereka yang telah menguruskan mayat pemuda tersebut telah mengkebumikan mereka dengan cara dan adat mereka pada ketika itu.

4. Penemuan barangan tembikar, duit tembaga dan perak, lampu dari pelbagai zaman (Umawiah, Abasiah, Turki Uthmaniyyah) di dalam gua tersebut dan sekitarnya. Ia membawa maksud bahawa tempat itu telah dijaga oleh pelbagai zaman yang berlalu.

5. Al-Waqidi di dalam kitabnya Futuhat Sham telah menulis bahawa beliau bersama yang lain telah berhenti di Ain Ma' berhampiran gua ashabul kahfi. Mereka berhenti di Ain Ma' tersebut berwuduk, solat dan tidur di situ sebelum meneruskan perjalanan keesokkan harinya ke tanah Palestin. Ain Ma' terletak 70 meter dari gua ashabul kahfi.

6. Pokok zaitun berusia ratusan tahun tumbuh berhadapan gua. Pokok tersebut telah mati dan kesan batang pokok zaitun yang berusia ratusan tahun itu kini ditempatkan di dalam muzium mini di dalam gua.

7. Penemuan tulang di dalam Nawawis. Dikatakan bahawa tulang-tulang tersebut adalah kepunyaan pemuda-pemuda tersebut.

Dari beberapa penemuan dan bukti yang ada. Berkemungkinan peristiwa yang telah dinyatakan di dalam Surah Kahfi mengenai pemuda-pemuda yang ditidurkan selama 300 tahun Shamsiah telah berlaku di Abu Alanda, Jordan.

Wallahualam.

HANTU???.. ADAKAH WUJUD???... ATAU ILUSI SEMATA-MATA???

Jelas dari hadis-hadis yang diriwayatkan, makhluk-makhluk halus yang banyak membuat gangguan ini terdiri dari kalangan bangsa-bangsa Jinn. Jinn terbahagi juga seperti manusia terbahagi kepada beberapa keturunan bangsa. Ada yang dinamakan Ifrit, Shaqq Qarin dan sebagainya. Jin juga mempunyai agama Yahudi, Nasrani, Penyembah berhala dan Islam. Bagi Jin yang sering membuat kacau dan kejahatan, mereka inilah pengikut-pengikut setia Iblis dan mereka ini digelar sebagai syaitan. Surah Al Jinn ayat 11 dalam Al Qur’an menerangkan tentang perkara ini:

Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang salih dan di antara
Kami (golongan Jinn) ada pula yang tidak demikian. Adalah kami menempuh jalan yang berbeza. (Al Jinn ayat 11)
.

Dan ingatlah ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang
mendengarkan al-Quran, maka tatkala mereka hadir, mereka berkata
diamlah kamu. Maka tatakala selesai, mereka pun kembali kepada kaum
mereka untuk memberi peringatan. (Al Ahqaf ayat 29)

Jin juga mempunyai binatang-binatang ternak yang dipelihara mereka. Binatang-binatang yang diternak Jin-jin ini juga merupakan dari kalangan makhluk halus yang tak dapat dilihat oleh manusia.

Ibn Taymeeyah dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Abu Ameenah Bilal Phillips dalam kertas kerjanya yang bertajuk Essay On The Jin (Demon) terbitan A.S. Nordeen (www.asnislamicbooks.com) Cetakan Tahun 2003, memetik sebuah hadis dari Sahih Muslim yang diriwayatkan oleh Ibn Masoud yang menceritakan permintaan golongan Jin kepada Rasulullah s.a.w. supaya memutuskan apa bentuk makanan yang seharusnya mereka makan dan makanan bagi ternakan mereka (ternakan Jin), lalu Rasulullah s.a.w. menetapkan bagi golongan Jin setiap tulang yang padanya nama Allah disebut (disembelih) maka mereka akan mendapati daging yang lebih dari mencukupi bagi mereka dari tulang tersebut. Makanan bagi binatang ternak mereka (Jin) pula ialah buangan (najis) dari binatang-binatang. Rasulullah s.a.w. melarang umat Islam melalui hadis ini mensucikan diri dan beristinjak dengan tulang-tulang haiwan dan buangan binatang.

Bolehkah kita melihat Jin dan makhluk halus ini dalam bentuk asal?

Allah s.w.t. berfirman di dalam surah Al A’raf ayat 27:

Al A’raf 27
….Sesungguhnya Syaitan dan kaumnya melihat kamu dari tempat yang kamu tidak dapat melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan Syaitan-syaitan itu teman rapat bagi orang-orang yang tidak beriman.

Golongan Jinn ini, sesungguhnya kita sebagai manusia tidak dapat melihat mereka dalam bentuk mereka yang asal. Ini disebut dalam surah al A’raaf seperti yang tersebut di atas. Abu Ameenah Bilal Phillips dalam bukunya seperti rujukan yang dinyatakan di atas telah menghuraikan asal usul nama Jinn ini diambil dari perkataan Janna dalam Bahasa Arab yang membawa maksud bersembunyi atau menyembunyikan. Sebagai contoh, beliau memberikan satu contoh di mana embryo bayi yang tersembunyi dalam rahim ibunya digelar sebagai Janeen (Janin) dan jantung yang tersembunyi dalam dada seseorang manusia di kenali sebagai Janaan dalam bahasa Arab.

Walaupun manusia tidak dapat melihat Jinn ini dalam bentuk asal, tetapi mereka dikurniakan Allah dengan kebolehan menjelmakan diri mereka dalam bentuk-bentuk yang dapat dilihat manusia seperti ular, kala jengking, anjing hitam dan sebagainya. Terdapat beberapa hadis sahih yang menceritakan mengenai peristiwa di mana para sahabat Rasulullah s.a.w. bertemu, bertembung dan berkonfrontasi dengan golongan Jinn yang sering membuat gangguan ini. Antara hadis-hadis tersebut sudah pun saya bentangkan dalam bahagian satu posting ini.

Hadis-hadis berikut pula menunjukkan peristiwa-peristiwa di mana para sahabat baginda s.a.w. bertemu, bertembung dan berkonfrontasi dengan Jinn di mana dalam riwayat-riwayat tersebut dinyatakan dalam bentuk apa Jinn-Jinn tersebut menjelmakan diri mereka.

Sebuah hadis lain yang diriwayatkan dari Ubai bin Kaab, menyatakan bahawasanya ia mempunyai satu bekas berisi tamar dipertaruhkan kepadanya. Tiba-tiba didapati isinya telah susut. Pada satu malam ia telah terjaga, tiba-tiba terlihat bayangan seorang budak. Lalu ia memberi salam kepada budak tadi dan dijawab salamnya. Apabila ditanya siapa dia yang sebenarnya, adakah jin atau manusia. Lembaga itu menjawab mengatakan bahawa ia adalah jin. Ubai bin Kaab meminta supaya lembaga itu menghulurkan tangannya. Apabila dihulurkan, didapati tangan itu seperti tangan anjing begitu juga rambutnya. Bila ditanya adakah jin dijadikan sedemikian rupa. Dijawab, bahawa bentuk jin adalah lebih dahsyat daripada dirinya.

Dalam hadis di atas, Ubai Bin Ka’ab r.a. menyatakan bahawa dia menyentuh tangan Jinn tersebut dan mendapati bahawa tangan Jinn tersebut seakan-akan tangan (kaki) anjing yang lebat bulunya. Hadis di atas juga menunjukkan bahawa, rupa dan bentuk yang dijelmakan dihadapan Ubai bin Ka’ab itu bukan rupa bentuk Jinn yang asal, malahan mengikut apa yang dikatakan oleh Jinn tersebut, bentuk rupa asal Jinn adalah lebih teruk dan menakutkan dari rupa bentuk tersebut.

Abi Said al-Khudri yang telah menceritakan bahawa pada satu hari ia mempunyai seorang tamu. Tiba-tiba tamu itu melihat ular dan hendak membunuhnya. Abu Said telah melarangnya membunuh ular tadi dan menceritakan suatu cerita yang pernah berlaku di rumahnya. Di rumah itu ada seorang pemuda yang baru berkahwin. Kami, iaitu golongan daripada Sahabat telah keluar kerana menggali parit (khandak). Pemuda itu menyatakan keuzurannya kepada Rasulullah s.a.w. dan meminta diri untuk pulang. Rasulullah s.a.w. telah membenarkannya untuk pergi selama sehari sahaja. Baginda menyuruhnya membawa senjata kerana takut kalau pemuda itu diganggu oleh Bani Quraizah. Pemuda itu pun mengambil senjatanya Ialu beredar pulang. Setibanya di rumah, tiba-tiba didapati isterinya sedang berdiri di antara pagar pintu rumahnya dengan pintu besar (dalam keadaan pakaiannya yang terdedah, sehingga menimbulkan syak kepada pemuda ini yang isterinya berlaku curang) . Pemuda itu merasa cemburu dan mengacukan lembing hendak menikam isterinya. Isterinya tampil ke pintu dan meminta suaminya bersabar dahulu dan menyuruhnya masuk ke rumah untuk melihat apakah yang sebenarnya terjadi yang menyebabkan dirinya keluar dari rumah dalam keadaan tersebut. Pemuda itu terus masuk ke dalam dan mendapati ada seekor ular besar berlegar di dalam hamparan, Ialu ular tersebut dibunuhnya dengan lembing tadi. Kemudian ia pun membawa ular itu keluar dan memacakkan ke tanah. Ketika nyawa ular itu hampir hilang, pokok dihadapan rumahnya bergerak bergoyang-goyang. Pemuda itu meninggal dunia tidak lama selepas ular itu mati. Kami telah menemui Rasulullah s.a.w. dan menceritakan peristiwa yang berlaku. Kami meminta kepada Rasulullah s.a.w. agar, Allah menghidupkan ular (jin) itu. Rasulullah. s.a.w. telah bersabda: Sesungguhnya di Madinah ini terdapat golongan jin yang telah Islam. Maka apabila kamu melihat sesuatu tanda pada mereka, maka berilah amaran tiga hari. Jika ternyata kepada kamu sesudah itu, maka bunuhlah ia kerana sesungguhnya dia itu syaitan. (Hadis Riwayat Muslim)

Dalam hadis di atas dinyatakan bahawa Jinn yang berkonfrontasi dengan pemuda dari kalangan sahabat baginda menjelmakan diri dalam bentuk ular.

Dari Abu Hurairah r.a. katanya, Rasulullah s.a.w. bersabda: “Siapa melihat aku dalam tidurnya, maka sesungguhnya dia benar-benar melihatku, kerana syaitan tidak sanggup (tidak mampu) mengubah bentuknya seperti bentukku.” (hadis riwayat Muslim)

Dalam hadis di atas, Rasulullah s.a.w. dengan jelas telah menyatakan bahawa Syaitan boleh mengubah bentuknya kepada bentuk-bentuk yang dikehendakinya kecuali dalam bentuk tubuh dan rupa Rasulullah s.a.w. Ini juga membawa maksud bahawa Jinn atau Syaitan ini boleh menjelmakan diri mereka dalam bentuk manusia.

Apakah Jin boleh ditangkap dan dipenjarakan sepertimana gambar toyol, pontianak, langsuir tadi dikurung di dalam botol?

Sebagaimana yang telah dibentangkan dalam posting bahagian pertama sebelum ini, ada beberapa hadis yang saya catatkan dimana terdapat peristiwa beberapa sahabat Rasulullah s.a.w. telah cuba menangkap golongan Jinn yang membuat kacau, tetapi akibat tipu daya golongan ini, mereka dilepaskan.

Begitu juga dengan peristiwa dimana Rasulullah s.a.w. sendiri berhadapan dengan gangguan dan konfrontasi Syaitan dan Ifrit dari kalangan Jinn ini yang mengganggu baginda bersolat. Tetapi disebabkan oleh baginda teringat dengan doa yang pernah didoakan oleh Nabi Sulaiman a.s. yang memohon kepada Allah supaya tidak diberikan kuasa dan kerajaan yang setanding dengan kerajaan yang dimilikinya selepas daripadanya. Maka Ifrit dan syaitan tersebut dihalau oleh Rasulullah s.a.w.

Sekiranya Rasulullah s.a.w. kekasih Allah yang mulia sendiri tidak boleh menangkap Jinn atas dasar doa yang telah Allah makbulkan bagi Nabi Sulaiman a.s., maka siapakah kita manusia biasa yang sering berdosa mempunyai keupayaan menangkap Jinn-jinn atau makhluk-makhluk halus ini. Walaupun terjadi peristiwa di mana seorang sahabat yang berkonfrontasi dengan Jinn yang menjelmakan diri dalam bentuk ular, akhirnya sahabat tersebut pula yang menjadi korban setelah beliau membunuh ular tersebut.

Akal yang Allah s.w.t. anugerahkan kepada kita seharusnya digunakan untuk membuat penilaian menggunakan ilmu serta lojik berdasarkan panduan kepada Al-Qur’an dan As Sunnah supaya tidak terus menerus ditipu oleh golongan yang sering mengambil kesempatan di atas kelemahan dan permasalahan manusia lainnya. Telah banyak saya dengar dan melihat melalui gambar-gambar yang dikirimkan mengenai perihal makhluk-makhluk halus yang dikatakan ditangkap tak kiralah samada makhluk itu dinamakan sebagai pontianak, langsuir, toyol dan sebagainya (sila rujuk video dalam posting bahagian satu untuk melihat antara gambar-gambar tersebut). Makhluk-makhluk ini dikurung dalam botol yang kelihatan kepada saya seperti botol bekas Nescafe. Persoalannya, bolehkah perkara sebegini terjadi ataupun ini juga satu bentuk penipuan?

Allah s.w.t. berfirman dalam surah Saba’ ayat 12 dan 13 serta dalam surah Saad ayat 37:

Saba’ 12 & 13
Dan Kami kurniakan kepada Nabi Sulaiman kuasa menggunakan angin untuk perjalanannya: sepagi perjalanannya adalah menyamai perjalanan biasa sebulan, dan sepetang perjalanannya adalah menyamai perjalanan biasa sebulan; dan Kami alirkan baginya matair dari tembaga; dan (Kami mudahkan) sebahagian dari jin untuk bekerja di hadapannya dengan izin Tuhannya. Dan sesiapa dari jin itu yang menyeleweng dari perintah Kami, Kami akan merasakannya (pukulan) dari azab api neraka. Golongan jin itu membuat untuk Nabi Sulaiman apa yang ia kehendaki dari bangunan-bangunan yang tinggi, dan patung-patung, dan pinggan-pinggan hidangan yang besar seperti kolam, serta periuk-periuk besar yang tetap di atas tukunya. (Setelah itu Kami perintahkan): "Beramalah kamu wahai keluarga Daud untuk bersyukur!" Dan sememangnya sedikit sekali di antara hamba-hambaKu yang bersyukur.

Saad 37
Dan (Kami mudahkan baginya memerintah) Jin Syaitan; (ia memerintah) golongan-golongan yang pandai mendirikan bangunan, dan yang menjadi penyelam (bagi menjalankan kerja masing-masing).

Dalam ayat-ayat di atas jelas sekali Allah menceritakan kepada kita bahawa golongan Jinn ini mempunyai keupayaan bertukang dan membina sesuatu pada skala yang sukar dilakukan oleh manusia biasa kecuali manusia-manusia yang terpilih yang dianugerahkan Allah ilmu-ilmu yang menjadi keperluan bagi mereka. Maka, apakah botol Nescafe itu satu penghalang yang hebat bagi Jinn tersebut sehinggakan mereka tidak dapat melepaskan diri apabila ‘dikurung’ didalamnya oleh manusia?

Allah s.w.t. juga menceritakan di dalam Al-Qur’an surah An Naml ayat 38 & 39 :

Nabi Sulaiman berkata pula (kepada golongan bijak pandainya): "Wahai pegawai-pegawaiku, siapakah di antara kamu yang dapat membawa kepadaku singgahsananya sebelum mereka datang mengadapku dalam keadaan berserah diri memeluk Islam?" Berkatalah Ifrit dari golongan jin: "Aku akan membawakannya kepadamu sebelum engkau bangun dari tempat dudukmu, dan sesungguhnya aku amatlah kuat gagah untuk membawanya, lagi amanah".

Ifrit yang dinyatakan dalam ayat tersebut mempunyai kekuatan untuk mengalihkan singgahsana Puteri Balqis dari negeri Saba’ ke Palestin dalam masa yang singkat sahaja. Apakah botol Nescafe yang dijampi mentera tadi merupakan satu penghalang kepada Jinn-Jinn dari golongan ini dan membolehkan mereka dikurung oleh manusia?

Prof. Dato’ Dr. Haron Din dalam sebuah eBook bertajuk Makhluk Halus Menurut Al-Qur’an Dan Sunnah terbitan Darussyifa’ (eBook ini boleh diperolehi secara percuma di sini. Klik) menjelaskan bahawa makhluk-makhluk ini terbentuk daripada zat halus (athir) yang tidak ada halangan bagi zat itu untuk menyerupai sesuatu yang dikehendaki. la juga boleh menembusi sesuatu, yang tidak disekat atau dihalangi oleh bahan-bahan udara, air dan sebagainya. Makhluk-makhluk halus boleh berupa kepada bentuk yang mereka ingini dengan izin Allah jua, dan boleh masuk atau keluar dari mana-mana bahagian tanpa sekatan.

Maka jika Rasulullah s.a.w. kekasih Allah yang mulia sendiri tidak boleh menangkap Jinn atas dasar doa yang telah Allah makbulkan bagi Nabi Sulaiman a.s., maka siapakah kita manusia biasa yang sering berdosa mempunyai keupayaan menangkap Jinn-jinn atau makhluk-makhluk halus ini dan mengurung mereka di dalam botol pula? Renungkanlah….. InsyaAllah saya akan menghuraikan perihal siapa itu syaitan pula dalam posting yang akan dimuatkan dalam tempoh terdekat disamping cuba memberikan penjelasan kepada Ana dan Kniels yang bertanya mengenai perihal Syaitan di bulan puasa tempoh hari… sekiranya anda mempunyai persoalan berkenaan perubatan bagi mengatasi gangguan makhluk halus dan sebagainya, saya ingin mencadangkan anda lawati laman web Darussyifa’ ini (klik) kerana mereka antara hamba-hamba Allah yang diberikan kelebihan dan ilmu-ilmu yang InsyaAllah boleh membantu anda menangani masalah tersebut… …. wallahua’lam…

SOURCE: www.satuhala.blogspot.com
WROTE BY: Muhammad Ibn 'Az

3.07.2009

KISAH KENIKMATAN SYURGA...


Sesungguhnya di dalam syurga itu berupa sesuatu yang belum pernah di lihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga dan belum pernah terlintas oleh hati manusia. Ahli syurga bagaikan raja bersenang-lenang dengan penuh kenikmatan sedangkan umur mereka seusia dengan putera. Usia mereka kekal selamanya 33 tahun yakni seusia ketika nabi Isa AS di angkat ke langit, manakala tinggi mereka pula setinggi nabi Adam AS yakni setinggi 60 hasta dan dalamnya lintang 7 hasta. Mereka sangat kacak dan suara mereka sangat merdu. Mata mereka seakan bercelak, putih kulitnya, tiada berbulu badannya kecuali di kepala (kerinting rambutnya), alis dan kelopak mata. Sedang janggut, misai, ketiak dan kemaluan licin tidak berbulu. Mereka tidak kencing dan tidak buang air besar, tidak berludah dan tidak berhingus dan peluh mereka berbau kasturi. Bejana mereka dari emas dan perak, sisir rambut mereka dari emas, kayu bakar mereka dari kayu gahru yang harum (kayu kemenyan). Mereka sentiasa merasa aman dari azab. Hati mereka sentiasa bersatu dan tidak pernah berselisih dan benci membenci antara sesama mereka.

Mereka diberi pakaian dari sutera halus yang hijau dan tebal lagi tidak akan reput atau lusuh. Di kepala mereka ada mahkota yang dapat menerangi antara timur dan barat. Mereka juga diberi pakai 70 macam perhiasan yang berubah warnanya setiap jam, berbeza warna dengan perhiasan yang lain, sedang jari-jari mereka ada sepuluh cincin, terukir pada yang;

1. Salam alaikum bima shobartum (Selamat sejahtera kamu kerana kesabaran kamu)
2. Ud khuluha bisalamin aminin (Masuklah ke syurga dengan selamat dan aman)
3. Tilkal janatullati urits tumu ha bima kuntum ta’malun (Itulah syurga yang diwariskan kepadamu kerana amal perbuatanmu)
4. Rufi’at ankumul ahzana wal humum (Telah dihindarkan dari kamu semua risau dan dukacita)
5. Albasakum alhuli wal hulal (Kami berimu pakaian dan perhiasan)
6. Zawwa jakum ul hurul iin (Kami kahwinkan kamu dengan bidadari)
7. Walakum fihamatasy tahihil anfusu wa taladzzul a’yun wa antum fiha khalidun (Untuk mu dalam syurga segala keinginan dan menyenangkan pandangan matamu)
8. Rafaq tumunnabiyina wassiddiqin (Kamu telah berkumpul dengan para Nabi dan Siddiqin)
9. Shirtum syababa laa tahromun (Kamu menjadi muda dan tidak tua selamanya)
10. Sakantum fi jiwari man laa yu’dzil jiran (Kamu tinggal dengan tetangga yang tidak mengganggu tetangganya)

Penglihatan mereka dilapangkan sehingga ia memandang yang jauh-jauh seperti memandangnya dari jarak dekat. Penghabisan orang yang masuk syurga dan paling rendah kedudukannya, diberi kerajaan sepanjang penglihatannya, serupa dengan jarak 100 tahun perjalanan. Dan didirikan bagi mereka kubah dari mutiara, zabarjat dan yakut. Lebarnya seperti antara Al-Jabiyah ke Sana’a. Setiap pagi dan petang mereka diberi makan dengan 70,000 piring dari emas, sedangkan warna pada setiap piring tidak sama, sedang rasa makanan pada tiap suapan tidak sama, ditemukan rasa makanan pada suapan yang pertama sama rasanya dengan rasa pada suapan terakhir.

Terdapat 70,000 kampung yang terdiri dari mutiara dan yakut. Setiap kampung ada 70,000 rumah sedangkan rumah-rumah itu tidak satu pecah atau rosak. Sebahagian bangunan di syurga diperbuat dari jalinan bata dari emas dan bata dari perak. Bumi syurga dari perak, dan tanahnya dari misik atau za’faran, debu lantainya dari kasturi yang semerbak harum, dan kerikilnya mutiara serta yakut dan urat-urat pohonnya dari perak, sedang dahannya dari mutiara dan zabarjad, daun dan buahnya berada di bawah, maka seseorang tidak menghadapi kesukaran untuk makan walaupun dalam keadaan berdiri, duduk ataupun baring.

Diriwayatkan bahawa Rasulullah SAW bersabda: “Allah SWT telah menciptakan wajah-wajah bidadari terdiri dari 4 warna; putih, hijau, kuning dan merah. Dan tubuhnya diciptakan dari za’faran, misik dan kafur. Dan rambutnya diciptakan dari cengkeh. Bahagian tubuhnya mulai dari kaki sampai lutut tercipta dari za’faran. Dari lutut sampai buah dada tercipta dari anbar. Dari leher sampai kepala tercipta dari kafur. Andaikata meludah ke dunia, maka ludahnya akan menjelma menjadi misik. Pada setiap dadanya tertulis nama suaminya dan nama dari nama-nama Allah SWT. Pada setiap tangannya mengenakan 10 gelang dari emas, memakai cincin sebanyak 10 pada jari-jarinya, memakai 10 perhiasan gelang kaki dari mutiara dan permata.”

Sekurang-kurangnya penduduk syurga itu memiliki 80,000 pelayan dan dikahwinkan dengan 72 isteri (bidadari). Mereka diberi kekuatan 100 orang ketika makan, minum dan senggama. Dicipta bidadari secara langsung oleh Allah SWT dan bukan melalui proses kelahiran. Kejelitaan digambarkan seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan. Yang sentiasa dara lagi sebaya umurnya, cantik, manja, rindu dan amat mencintai suaminya. Yang suci dari sebarang kotoran, haid, nifas, kencing dan air mani. Sopan menundukkan pandangan, tidak pernah disentuh oleh mana-mana jin atau manusia sebelum mereka. Sangat putih kulitnya. Bermata jeli, anak mata hitam pekat bagaikan mata bayi yang baru dilahirkan, bahkan lebih jernih dan lebih becahaya. Lebar matanya disertai bulu mata bagaikan sayap burung yang sedang terbang. Mempunyai betis yang tembus, yang sangat indah mata melihat sehingga boleh terlihat sumsum betis dari belakang dagingnya. Mempunyai kelembutan seperti lembutnya selaput telur di dalam telur yang melekat di kulit luar. Dikurniakan Allah SWT cahaya pada wajah seperti bulan purnama. Cahaya serta bau harum semerbak pada tubuh mereka dapat memenuhi dunia antara langit dan bumi. Sedangkan tutup kepala bidadari itu lebih baik dari dunia dan seisinya.

Terdapat kemah-kemah yang mengandungi berpuluh-puluh bilik dari mutiara yang berlubang. Ada bilik yang bagaikan taman yang luas yang dipenuhi pohon-pohon palma dan di kelilingi sungai yang mengalir, yang tepiannya dilitupi oleh bunga mawar, melati dan lain-lain bunga yang tumbuh dari lembah. Ketika angin meniup taman bunga ini, seluruh taman dipenuhi bau harum semerbak. Di dalam bilik ada ruangan luas yang diperbuat dari kayu cendana dan pokok gaharu serta dilapisi dengan segala macam marmar berwarna. Berterbangan burung-burung seperti burung bul-bul, murai atau merpati yang pandai menyanyi. Setiap bilik dihiasi dengan perhiasan dari zamrud, batu merah, batu delima merah jingga, serta emas dan perak. Di dalam bilik yang sebegini indah inilah tempat tinggalnya bidadari itu. Mereka menantikan kedatangan suami mereka dengan menyanyikan lagu-lagu rindu bagaikan orang yang sedang mabuk cinta. Setiap kali mereka menyenandungkan lagu-lagu pujaan yang menyebut-nyebut suami mereka setiap itu pula bangkit nafsu kecemburuan mereka.

Hadis riwayat At-Tarmizi, Rasulullah SAW bersabda: “Di sediakan tempat untuk berkumpulnya para bidadari, dan di sana mereka beryanyi semerdu suara yang belum pernah didengar oleh manusia suara semerdu itu. Kamilah yang kekal dan tak akan rosak (berubah), kamilah selalu senang tak pernah susah, kamilah yang puas rela tak akan marah, sungguh bahagia orang yang untuk kami dan kami untuknya.”

Ketika mereka yakni suami bidadari melintasi kawasan perkemahan di mana para bidadari berkumpul, maka para bidadari akan menyambut kedatangan suami mereka dengan sepenuh jiwa dan raga mereka kepadanya. Para bidadari akan melayan sepenuhnya keinginan suaminya, bahkan menggoda supaya suaminya terus bermesra dengannya. Para bidadari sentiasa inginkan kehidupan di atas tilam-tilam sutera yang lembut, dengan cadar yang berilau-kilauan, sentiasa berpegangan erat tangan suaminya. Hubungan senggama bersama bidadari adalah hubungan kenikmatan tanpa sebarang keletihan, peluh mahupun kotoran berupa air mani. Seorang suami boleh menggauli 100 bidadari dalam sehari.

Bagi mereka yang menduduki syurga ‘Adn, mereka akan menduduki istana-istana yang diperbuat daripada mutiara. Di dalam setiap istana terdapat 70 buah rumah dari permata yakut merah. Di dalam setiap rumah terdapat 70 buah bilik dari zamrut hijau. Di dalam setiap bilik terdapat ranjang. Setiap ranjang terdapat 70 permaidani dalam pelbagai warna, dan setiap permaidani terdapat seorang bidadari. Mereka akan diberi hiasan gelang dari emas, berpakaian hijau dari sutera yang bersulam benang emas.

Ahli syurga akan lupa akan segala kenikmatan yang mereka alami di dalam syurga apabila mereka dihimpunkan dalam satu majlis yang agung. Majlis ini adalah kemuncak bagi segala kenikmatan bagi penduduk syurga kerana di dalam majlis ini, mereka dapat mendengar dengan sendiri kalimat dari Allah SWT, dapat melihat Zat Allah SWT, dapat redha dari Allah SWT dan dapat pengisytiharan yang mereka akan hidup kekal selamanya di dalam syurga oleh Allah SWT.

Wallahu’alam.

RAHSIA SENI BINA PIRAMID......



PIRAMID-PIRAMID MESIR PURBA menakjubkan sesiapa saja yang memandang. Ia adalah struktur-struktur yang masih wujud di kalangan Tujuh Keajaiban Dunia, mengharungi ribuan tahun dipenuhi cuaca padang pasir yang ganas dan kerja tangan manusia. Hakikat bahawa ia masih berdiri juga adalah satu misteri, memandangkan kawasan sekitarnya adalah zon gempa bumi dan banyak binaan telah tumbang sejak piramid-piramid Giza selesai didirikan dahulu.

Ramai orang mendakwa mereka telah bertemu dengan apa yang dipanggil "kuasa piramid", dengan meletakkan objek-objek tertentu di bawah model skala Piramid Agung Giza (piramid Firaun Khufu, atau Cheops). Model piramid itu seharusnya dilaraskan supaya setiap sisinya menghadap empat mata angin utama - Utara, Timur, Selatan dan Barat. Objek itu pula harus diletakkan di bawah satu pelantar untuk meninggikannya kepada tahap satu pertiga dari ketinggian piramid itu. Selepas beberapa lama, keajaiban-keajaiban mula berlaku.

Pada tahun 1959, satu patent telah dikeluarkan oleh Suruhanjaya Patent Czech kepada Karl Drbal, seorang jurutera radio, untuk satu "alat bagi mengekalkan ketajaman pisau cukur dan alat pencukur". "Alat" itu adalah satu model skala 1:1000 Piramid Agung, diorientasikan dengan betul. Beliau meletakkan di bawah piramid itu - pada kedudukan satu pertiga dari ketinggian piramid - pisau-pisau cukur, yang mana paksi terpanjangnya menganjur dari Utara ke Selatan. Beliau menemui bahawa pisau-pisau itu kekal tajam walaupun selepas 50 kali bercukur. Ini membuatkan beliau memohon untuk mendapatkan patent tersebut.

Para piramidologis - mereka yang mengkaji sifat-sifat piramid - mengatakan terdapat penumpuan tenaga dan medan magnetik di dalam piramid. Kajian terbaru menunjukkan bahawa sememangnya terdapat satu penumpuan kecil medan magnetik di dalam sebuah model skala piramid, diorientasikan dengan betul terhadap mata angin. Kita sedia maklum bahawa medan magnet memberikan kesan terhadap kehidupan di bumi - jerung berkepala tukul, sebagai contoh, bergantung kepada medan magnetik semula jadi di dasar lautan untuk memandu arah pergerakan mereka. Mungkin penumpuan tenaga dan medan ini menghasilkan perubahan dalam sifat-sifat objek yang diletakkan di bawah piramid, tetapi kenapa ia berlaku di dalam piramid yang memiliki ukuran yang betul dan diorientasikan dengan tepat - soalan ini masih belum terjawab sepenuhnya. Banyak eksperimen turut gagal membuktikan kewujudkan "kuasa piramid".Walau bagaimanapun, ramai orang secara tidak sedar mula mempercayai bahawa piramid boleh membawa kebaikan kepada mereka. Dapatkah anda perhatikan bahawa banyak bangunan pencakar langit baru-baru ini memiliki puncak berbentuk piramid? Trend baru dalam senibina, atau pendekatan mistik ke arah kesempurnaan?

Sebenarnya melalui pengkajian yang mendalam terhadap piramid, para pengkaji memang mengakui bahawa bentuk piramid mampu menghasilkan tenaga yang boleh membawa banyak kebaikkan. Makanan yang diletakkan di bawah piramid lebih tahan lama dan tumbuhan yang berada didalam piramid lebih subur. Ada sesetengah orang yang mereka piramid sendiri dan bermeditasi di dalam piramid tersebut. Dikatakan hasil dari meditasi di dalam piramid itu membawa banyak kebaikkan kepada orang tersebut.Sebenarnya kelebihan sebuah piramid itu bukan terletak pada permukaan bentuk piramid, tetapi ketepatan sudutnya. Jika anda mereka sebuah piramid tetapi mempunyai sudut yang tidak tepat, hasilnya pasti menghampakan. Piramid sebenarnya adalah salah satu bentuk geometri dari banyak bentuk geometri lain yang diaktakan ajaib. Jenis bentuk geometri ini dipanggil sebagai 'sacred geometry'. Semua 'sacred geometry mempunyai suatu persamaan iaitu suatu ukuran sudut yang sama iaitu Phi 1.168 (Golden ratio).